Thursday 17 August 2017

Harapan Jaya in GIIAS 2017 (Performance Review)

Masih tentang unit terbaru Harapan Jaya di GIIAS 2017, kali ini ulasannya mengenai performa tetapi bukan hanya tentang mesin, ini juga termasuk bagian pendukung.
Untuk pendahuluan, silakan lihat gambar dibawah ini:



Untuk urusan dapur pacu, bus ini menggunakan mesin E13C-UT bertenaga maks. 380PS/1800RPM dan torsi maks 195 kgm/1100RPM atau 1950 Nm/1100 RPM (ada asumsi percepatan gravitasi=10 m/s^2). Jika dibandingkan dengan versi Malaysia, ada penurunan tenaga 10PS (HMS Malaysia: http://www.hino.com.my/script/?html&type=osp&osp=209&osptype=brochure&pdffile=RM1ESKU.pdf).
Akan tetapi sepertinya hal ini tidak terlalu berpengaruh pada kelebihannya, yaitu beban setiap satu satuan tenaga yang lebih kecil (asumsi bahwa satuannya sama). Misalkan 1PS~0.99HP maka 380PS~376.2HP dan itu masih lebih besar dibandingkan K360IB dan O500R 1836. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 100 km/h dengan pembatas elektrik dan 122 km/h tanpa pembatas elektrik serta gradien maksimum tanjakan yang dapat dilalui adalah 0.501 atau 50.1%.

Untuk penyalur tenaga disematkan ZF6S1910BO transmisi manual dengan 6 gigi maju dan satu gigi mundur plus retarder. Sangat disayangkan masih menggunakan transmisi manual tidak seperti K360IB tapi ingat, O500R 1836 dan K360IB juga menggunakan transmisi manual (meski K360IB juga ada varian bertransmisi OPC) jadi tidak bisa dikatakan 'sangat disayangkan'.

Kemudian untuk sistem pengereman, Hino RM380 masih menggunakan 'full-air brake' (jenis remnya 'leading & trailing') jadi ketika membongkar ban akan terlihat rem tromol, bukan cakram ventilasi seperti OH 1836 dan K360IB, tapi jangan khawatir karena rem ini sudah bersirkuit ganda dan dilengkapi ABS sehingga tidak terjadi slip ketika pengereman mendadak. Slip sendiri terjadi akibat rem mengunci ketika pengereman mendadak. Menurut hukum fisika, pada roda yang bergelinding terjadi energi kinetik yaitu energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi. Ketika slip, energi kinetik translasi tidak berkurang sehingga meski melakukan pengereman mendadak energi kinetik total tidak nol, oleh karena itulah ada ABS alias Anti-Lock Braking System. Bahkan menurut suatu penelitian, adanya ABS dapat mengurangi risiko kecelakaan hingga 35%, belum lagi jika ada EBD, BA, dan sistem keselamatan lainnya, maka dapat lebih mengurangi risiko kecelakaan. Terakhir, untuk rem parkir menggunakan rem pegas pada roda belakang.

Sekarang beralih ke kaki-kaki. Pada sektor roda, Hino RM380 sudah 'ten-stud disc-wheels' atau berbaut 10 seperti RN285, berukuran 22.5x8.25 inci - 165 mm dan dibalut ban berukuran 295-80R22.5. Kemudian pada sektor suspensi, Hino RM380 sudah menggunakan suspensi udara dengan peredam kejut aksi ganda dan stabilizer. Rata-rata bus bersuspensi udara buatan pabrik non-karoseri punya GVM yang besar, tak heran jika Hino RM380 ber-GVM 18 ton (ada yang mengatakan 18.5 ton) meski masih kalah dari K360IB.

Oke sekian dulu ulasan mengenai kaki-kaki dan mesin.








Wednesday 16 August 2017

Harapan Jaya in GIIAS 2017 (Exterior Review)

Selamat datang kembali bagi pengunjung lama dan baru, kali ini blog ini berisi tentang sedikit review mengenai unit baru Harapan Jaya, yaitu Harapan Jaya Laksana Legacy SR-2 XHD Prime Hino RM380 yang dipamerkan di booth Hino pada pameran GIIAS 2017 di Bumi Serpong Damai yang masih berlangsung sampai tanggal 20 Agustus tahun ini.
 
Berikut ini adalah gambar tampilan eksterior dari bus HJ ini:
 



 

Pada bagian eksterior, bus ini punya letak air intake yang berbeda dengan bus berchassis Hino pendahulunya untuk kelas yang sama, ya kali ini letaknya disisi kiri bodi, tapi ingat, ini bukanlah bus Hino pertama dengan air intake disisi kiri karena masih ada Hino FC190, tapi jika dibandingkan dengan sesama Hino bigbus baru dapat dimungkinkan ini yang pertama.

Bus ini berchassis Hino RM1ESKU yang standarnya adalah 'space frame' yang ditandai dari lantai bagasi tembus dan rata. Bus ini menggunakan 'manual slide' pada kedua pintu disisi kiri dimana pintu belakang penumpang ada dibagian tengah atau memotong bagasi bagian kiri belakang. Panjang pintu bagasi penumpang paling belakang ternyata berbeda dengan panjang kedua pintu bagasi disebelahnya (jika dari samping) atau didepannya (jika dari depan).

Masih di eksterior, pada wiper bagian atas, sangat disayangkan ketika melihat wipernya yang terlihat seperti tidak ada gunanya sama sekali karena panjang lengannya yang terlalu pendek bahkan lebih pendek daripada versi HD Prime.

Jika diperhatikan lebih detail, maka akan terlihat ada perbedaan vinyl dengan vinyl versi sebelumnya, apa itu? Ya vinylnya, terutama strip orange bagian bawah. Pada unit HJ yang lain, ujung strip ini bersudut siku atau dapat dikatakan strip berpersegi panjang, tapi pada unit yang satu ini, ujungnya justru melengkung sehingga lebih terlihat natural daripada ujung siku atau patah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar dibawah ini:
 


Masih dibagian eksterior, berlanjut kebagian knalpot. Coba tebak ini knalpot bener aktif apa tidak?


Jika Anda menjawab aktif, bisa dikatakan benar jika dilihat dari bagian dalam kedua knalpot ini, tapi ternyata kedua knalpot ini hanya pajangan (mungkin untuk selama pameran) karena ketika melihat knalpot standarnya terlihat ada bekas las. Berikut ini adalah gambar knalpot standar Hino RM380:


Jadi sebelumnya mungkin knalpot ini tersambung lalu untuk pameran, di las kembali dengan standarnya. Jujur kami lebih senang sekalian saja knalpot 'ngumpet' daripada knalpot pajangan.

Demikian sedikit ulasan dari kami. Berikutnya kita akan bahas tentang sektor performa.