Sunday 15 July 2018

Para Chassis yang Dapat Dibaju Kelas Super High-Decker

Halo semuanya, kali ini Sy bakal berbagi tentang info yang sudah lama tetapi tetap dapat menambah pengetahuan.

Hanya saja sebelum kita masuk ke judul, sebaiknya ketahui tentang sejarah kelas berdasarkan tinggi dek di Indonesia. Ada Non High-Deck, Semi High-Deck, High-Deck, ada Super High-Deck, dan terakhir ada Double-Decker. 

Kalo Non High-Deck? Jangan ditanya, sudah lama sekali meski masih lebih muda daripada debut Double-Decker.

Kalo Semi High-Deck? Semi High-Deck sebenarnya tipe dari karoseri RS yang setara dengan karoseri lain. Debutnya dimulai ketika RS mengeluarkan produk Euroliner yang berlanjut pula ke Jetliner.

Kalo High-Deck, debutnya dimulai bukan pada tahun 2008 atau 2009 pada jaman Adiputro mengeluarkan produk New Marcopolo, tapi pada jaman Adiputro masih mengeluarkan produk Setra lampu tumpuk (Sampai sekarang masih ada yaitu Putra Remaja Scania) dan dijaman itu pula New Armada jg mengeluarkan produk versi High-Deck yaitu Genesia (generasi pertama). Uniknya tipe High-Deck karoseri RS ternyata setara dengan SHD (XHD pada Laksana) buatan karoseri lain.

Kalo Super High-Deck, debutnya ternyata bukan pada tahun 2015 melainkan ketika Rahayu Santosa mengeluarkan produk Tourliner nya tp kenapa padahal ada jg yang mengatakan ini versi High-Deck? Bisa dibilang karena tinggi pintu depan yang sampai ke bibir bawah kaca samping. Bener2 edisi terbatas bukan?

Tahukah kalian kapan debut bus tipe Double-Decker dimulai? Apakah 2015? Bukan, 2010? Jg bukan, jawabannya tahun 1968 (silakan lihat foto Bus PPD Leyland Titan dan Leyland Atlantean).

Oke sekarang ke kelas Super High-Decker. Kelas ber-GVW 18 ton atau lebih tapi dapat dipasang pada chassis dengan GVW kurang dari 18 ton. Jadi chassis apa saja yang dapat dibaju tipe SHD ini?

  1. Hino R260. GVW? 14,2 ton, tapi knp dapat dibaju SHD? Ternyata ketika dipasang tidak langsung menyangga bodi bus dan kalopun dipasang suspensi udara maka letak balonnya tidak dibawah chassis tp diluar.
  2. Hino RM380. GVW? 18 ton, baru ada pada PO Harjay dengan Avante dan SR-2 nya.
  3. MB OH 1521. Tahu versi percobaannya? Ya tapi sepertinya setelah dites ternyata cukup limbung (apakah lebih limbung drpd R260?) hingga akhirnya MB OH 1521 tidak dikomersialkan (sekarang bus percobaan ini jd punya universitas).
  4. MB OH 1526. OBL sampai sekarang adalah satu-satunya yang punya unit Super HD berchassis ini.
  5. MB OH 1634. Lah kan dipake di Jetliner HD, eits tunggu dulu. Jetliner HD setara dengan Super HD karoseri lain loh.
  6. MB OH 1830. GVW? 18 ton, tapi sepertinya jarang dibaju Super HD kecuali pada PO Bintang Timur.
  7. MB OH 1836. Dengan GVW yang sama seperti OH 1830, chassis ini ternyata salah satu unit yang banyak dibaju Super HD.
  8. MB OH 2542. Jelas GVW 25 ton pasti lebih dari cukup.
  9. Scania K310IB. GVW? 19,5 ton. Lebih dari cukup untuk dibaju Super HD (silakan lihat unit PO Rejeki Transport).
  10. Scania K360IB. GVW sama seperti K310IB dan chassis ini sudah cukup banyak yang dibaju Super HD.
  11. Scania K410IB. GVW sama seperti OH 2542.
  12. Para chassis lain yang bisa dibaju Super HD tapi belum ada yang dibaju Super HD seperti Scania K124IB.
Apakah masih ada? Jika ada tambahkan lewat komen OK?