Friday 7 September 2018

Persamaan Sebagai Syarat Batas

Apa? Persamaan sebagai syarat batas?

Ya, ternyata ada loh persamaan yang dijadikan sebagai syarat batas bagi persamaan fisis apapun yang artinya jika persamaan lain tadi dapat dikembalikan ke persamaan yang merupakan syarat batas tersebut maka persamaan fisis tersebut dapat diterima. Lantas persamaan apakah yang dimaksud? Dia adalah Persamaan Kontinuitas.

Apakah Persamaan Kontinuitas ada di fluida saja? SALAH BESAR!!! Semua persamaan fisis punya Persamaan Kontinuitas sebagai penanda persamaan tersebut diterima. Selain itu, Persamaan Kontinuitas juga diperlukan sebagai syarat batas persamaan fisis agar dapat memenuhi Hukum Kekekalan Energi.

Persamaan Kontinuitas dapat dituliskan sebagai berikut (dalam bentuk diferensial):

Atau jika dituliskan dalam teks:
{Turunan parsial dari jumlah [rho atau q (quantity) per satuan volume] terhadap waktu} ditambah {divergensi flux q} sama dengan q per satuan volume per satuan waktu (sigma kecil). Sigma kecil ini bisa bernilai lebih besar daripada nol yang disebut sumber atau lebih kecil daripada nol yang disebut sinks atau suatu nilai yang pergi.

Akan tetapi nilai sigma kecil juga bisa bernilai nol tergantung q. Contoh q yang berakibat nilai sigma kecil sama dengan nol adalah energi. Anda tentu tahu bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan melainkan hanya bisa diubah menjadi energi lain. Berikut ini adalah persamaan kontinuitas untuk sigma kecil=0:

Ada banyak Persamaan Kontinuitas yang berbanding lurus dengan jumlah persamaan yang ada sampai sekarang. Bukan hanya dinamika fluida, di elektromagnetik, energi dan panas, distribusi probabilitas, bahkan mekanika kuantum pun ada Persamaan Kontinuitas loh. Intinya semua persamaan fisis yang berlaku bisa dikembalikan ke Persamaan Kontinuitas apapun variabelnya.

So, lain kali jangan sampai salah lagi ya, Persamaan Kontinuitas bukan cm di fluida melainkan di seluruh persamaan fisis yang berlaku. INGAT ITU!!!

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Continuity_equation

Novelty vs Original

Hello semua, kali ini EE bakal berbagi sedikit tentang salah satu perbedaan dalam penelitian yaitu novelty dengan original. Mereka punya kesamaan yaitu sama-sama baru. Lantas apakah perbedaan keduanya? Mari kita lihat dulu beberapa pengertian dari keduanya:

Novelty adalah sebutan dalam penelitian dimana seseorang membuat sesuatu yang baru tetapi ada beberapa hal dari sesuatu tersebut yang didapatkan dari sumber lain atau pengembangan dari beberapa hal yang sudah ada. Contoh: Grafit adalah gabungan dari beberapa lapis atom grafena. Contoh lainnya adalah sebuah persamaan yang diturunkan dari persamaan yang telah dikemukakan sebelumnya (seperti Hukum Charles, Boyle, dan Gay-Lussac yang digabung menjadi PV=nRT).

Original adalah sebutan dalam penelitian yang benar-benar baru tanpa campur tangan apapun, semua dengan upaya orang tersebut atau lebih tepatnya semua hal dalam hasil penelitian yang dia lakukan adalah punya dia sendiri. Sebagai contoh: Anda bisa membuat sebuah persamaan fisis tanpa penurunan persamaan manapun dengan catatan persamaan fisis tersebut dapat dikembalikan atau diturunkan menjadi persamaan kontinuitas (penentu persamaan fisis atau bukan).

Jadi, bisa dikatakan salah besar bagi seseorang yang mengklaim hasil penelitian yang dilakukan adalah original tetapi jika orang tersebut mengklaim sebagai novelty, seburuk-buruknya hasil penelitian tersebut, palingan tidak dianggap tetapi setidaknya tidak ada pelanggaran hak cipta yang dia lakukan.

So, what will you call for your research?

Sunday 2 September 2018

Adiputro: Jetbus1 vs Jetbus2 vs Jetbus3

Selamat datang kembali semuanya, kali ini Sy bakal membandingkan produk Jetbus karoseri Adiputro, yaitu Jetbus1, Jetbus2, dan Jetbus3 terutama dari sektor lampu (headlamp dan rearlamp).

Jetbus1:
Generasi ini punya lampu depan dan lampu belakang yang hampir semuanya tidak LED kecuali alis pada bagian lampu depan dan bagian kumis pada bagian depan.

Jetbus2:
Generasi ini punya lampu depan yang hampir semuanya LED tapi lampu belakangnya LED semua. Untuk bagian depan hanya lampu kabut, lampu utama, dan lampu jauh yang tidak LED.

Jetbus3:
Generasi ini mengalami sedikit downgrade dibandingkan dengan Jetbus2 tapi juga mengalami upgrade. Untuk downgrade contohnya pada lampu sen belakang yang tidak lagi LED tapi sudah beranimasi layaknya lampu sen mobil mewah. Selain itu, pada lampu mundur juga terjadi downgrade yaitu penggunaan lampu bohlam saja. Sedangkan untuk upgrade selain lampu sen yang beranimasi, pada lampu depan juga telah menggunakan projector meski pada lampu kabut masih belum.

Adakah upgrade atau downgrade yang belum disebutkan? Jika ada, komen ya... TK dan SB.